Interaksi Epistemologi Bayani, Burhani, dan Irfani dengan Pendidikan Agama Islam
Tawaran Interconnected Entities
Kata Kunci:
Epistemologi Islam, interconnected entities, Pendidikan Agama IslamAbstrak
Pendidikan Agama Islam (PAI) mempunyai beragam problematika akibat hegemoni epistemologi bayani dan kurang mengakomodir epistemologi burhani dan irfani. Beberapa masalah yang menerpa PAI adalah melupakan realitas historis kemanusiaan, adanya truth claim, stagnasi berpikir, dan sulit bersanding teks keagamaan lainnya. Tulisan ini berkontribusi untuk menyelesaikan beberapa problem PAI tersebut dengan model berpikir interconnected entities epistemologi Islam dengan PAI. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan model kepustakaan, penulis menemukan beberapa temuan. Pertama, epistemologi bayani bersumber dari teks keagamaan (Al-Qur’an dan hadis); burhani berpijak pada rasio yang berdasar pada realitas (waqi’) alam, sosial, humaniora, dan keagamaan; dan irfani bersumber dari intuisi melalui pengalaman langsung dalam realitas spiritual keagamaan. Kedua, interconnected entities dilakukan dengan adanya kesadaran bahwa masing-masing epistemologi mempunyai kelemahan sendiri-sendiri, sehingga muncul kesediaan untuk berdialog, bekerja sama, memanfaatkan metode dan pendekatan yang digunakan oleh epistemologi lain untuk melengkapi kelemahan tersebut. Dalam konteks PAI, interconnected entities dilakukan dengan mengolaborasikan Al-Qur’an hadis, pikir, dan zikir untuk memperoleh pengetahuan. Ketiga, aplikasi interconnected entities dalam PAI menghasilkan pengetahuan yang komprehensif. Terbukti dengan contoh pengetahuan tentang fase penciptaan manusia dalam bentuk ‘alaqah yang lebih tepat dipahami sebagai zigot yang melekat dan bergantung pada dinding rahim, dan bukan segumpal darah.
Unduhan
Referensi
Abdullah, M. A. (2001). Studi Agama, Normativitas atau Historisitas? Pustaka Pelajar.
Abdullah, M. A. (2012). Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif. Pustaka Pelajar.
Afwadzi, B. (2019). Spider Web atau Shajarah al-‘Ilm?: Mencari Format Ideal Kajian Hadis Integratif di Indonesia. Diya Al-Afkar: Jurnal Studi Al-Quran Dan Al-Hadis, 7(1), 25–65. https://doi.org/10.24235/diyaafkar.v7i01.4527
Aini, N. N., & Prastowo, A. (2022). Implementasi Metode Burhani dan ‘Irfani dalam Studi Filsafat Pendidikan Islam. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 3(2), 296–302. https://doi.org/10.36671/andragogi.v3i2.228
Al-Jabiri, M. A. (2009). Bunyah al-Aql al-Arabi: Dirasah Tahliliyah Naqdiyah li Nazm al-Ma’rifah fi al-Tsaqafah al-Arabiyah (2nd ed.). Markaz al-Dirasat al-Wahdah al-Arabiyah.
Al-Syafi’i, M. bin I. (n.d.). al-Risalah. Maktabah al-Ilmiyyah.
Alkouatli, C. (2018). Pedagogies in becoming muslim: Contemporary insights from islamic traditions on teaching, learning, and developing. Religions, 9(11), 367. https://doi.org/10.3390/rel9110367
Arbani, W., Nasution, K., & Hasyim, D. (2022). Epistemology of Islamic Education in the View of Muhammad Sholeh Darat. Journal Research of Social, Science, Economics, and Management, 1(9), 1517–1524. https://doi.org/10.36418/jrssem.v1i9.153
Athaillah, A. (2010). Sejarah al-Qur’an: Verifikasi tentang Otentisitas al-Qur’an. Pustaka Pelajar.
Fattah, A., & Afwadzi, B. (2016). Pemahaman Hadits Tarbawi Burhan Al Islam Al Zarnuji dalam Kitab Ta’lim Al Muta’allim. Ulul Albab: Jurnal Studi Islam, 17(2), 197–217. https://doi.org/10.18860/ua.v17i2.3831
Idrus, A. (2019). Epistimologi Bayani, Irfani dan Burhani. An-Nidhom : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 30–44. https://doi.org/10.32678/annidhom.v4i1.4421
Isnaini, M. A., & Soleh, A. K. (2023). Analisis Epistimologi Burhani dalam Pembelajaran PAI. Raudhah Proud To Be Professionals: Journal Tarbiyah Islamiyah, 8(1), 196–210.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. (2016). Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.
Maksudin, M., Baedhowi, B., & Yusuf, M. Y. (2018). Dialektika Pendekatan Berpikir Menuju Paradigma Integrasi: Model Madzhab UIN Sunan Kalijaga, Hegel, Ken Wilber, David N. Hyerle, M. Arkoun, Al-Jabiry dan Agus Purwanto. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Maskuri, M. I. N. (2022). Pendekatan Bayani, Burhani dan Irfani dalam Pembentukan Mental Spiritual Siswa MTs N 2 Tanggamus Lampung. Fondatia: Jurnal Pendidikan Dasar, 6(4), 1103–1121. https://doi.org/10.36088/fondatia.v6i4.2368
Maturidi, M. (2020). Epistemologi dan Ontologi Pendidikan Islam. At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Kebudayaan, 7(2), 138–147. https://doi.org/10.32505/tarbawi.v8i2.2068
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2009). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Universitas Indonesia Press.
Muborakshoeva, M. (2019). Challenges in higher education and the role of Muslim cultures and civilisations in developing a new paradigm in education. Revista Espanola de Educacion Comparada, 33, 62–77. https://doi.org/10.5944/reec.33.2019.22328
Muhammadun, M. (2019). Kritik Nalar Al-Jabiri ; Bayani, Irfani dan Burhani dalam Membangun Islamic Studies Integrasi-Interkoneksi. Eduprof : Islamic Education Journal, 1(2), 52–77. https://doi.org/10.47453/eduprof.v1i2.15
Ngindana Zulfa, L., & Himawati, U. (2019). Stagnant of Epistemological Aspect In Islamic Education Studies: Critical Studies In Bayani, Burhani, And Irfani. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), 140(ISCoGI 2017), 133–139. https://doi.org/10.2991/iscogi-17.2019.32
PS, A. M. B. K., Amrullah, M. A., Fawaid, I., & Alfaruq, M. I. (2016). Implementasi Bayani, Irfani, Burhani terhadap Pendidikan Karakter dalam Sistem Pendidikan di Pesantren. El-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies, 5(1), 55–63. https://doi.org/10.21093/el-buhuth.v5i01.4100
Purwati, Y., & Devi, A. D. (2020). Konsep penalaran bayani, irfani dan burhani pada pembelajaran aqidah ahlak dalam pendidikan islam. MADROSATUNA : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 3(2), 89–97. https://doi.org/10.47971/mjpgmi.v3i2.275
R’boul, H. (2021). Alternative theorizing of multicultural education: an Islamic perspective on interculturality and social justice. Journal for Multicultural Education, 15(2), 213–224. https://doi.org/10.1108/JME-07-2020-0073
Rangkuti, F. R. (2019). Implementasi Metode Tajribi, Burhani, Bayani, dan Irfani dalam Studi Filsafat Pendidikan Islam. Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman, 1(2), 41–52. https://doi.org/10.31604/muaddib.v1i1.787
Rasmuin, R. (2019). The Epistemology of Bayani, Burhani and Irfani ’Abid Al-Jabiri and its Relevance in Islamic Education. Al-Ghazali: Jurnal Kajian Pendidikan Islam Dan Studi Islam, 2(1), 78–91. https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/106
Ridlo, R. (2020). Penerapan Epistemologi Bayani dan Burhani sebagai Metode Pembelajaran. Manhajuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(1), 19–37. https://ejournal.staisyamsululum.ac.id/index.php/manhajuna/article/view/82
Robbani, A. S., & Haqqy, A. M. (2021). Types of Bayani, Irfani, and Burhani Reasoning and Their Relevance to Islamic Education. Islam in World Perspectives, 1(1), 38–46. https://doi.org/10.26555/iwp.v1i1.5633
Saebani, B. A., & Akhdiyat, H. (2021). Ilmu Pendidikan Islam 1 (3rd ed.). CV Pustaka Setia.
Safitri, L., Manshur, F. M., & Thoyyar, H. (2022). Nurcholish Madjid on Indonesian Islamic Education: A Hermeneutical Study. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 22(2), 244–259. https://doi.org/10.22373/jiif.v22i2.5749
Samsudin, M. A. (2019). Revitalisasi Integrasi nalar bayani, ‘irfani dan burhani dalam pengembangan pendidikan pesantren. JPII, 3(2), 201–206.
Shihab, M. Q. (2005). Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. Lentera Hati.
Sibawaihi, S. (2022). Epistemologizing the islamic concept of resurrection in the hereafter: a comparative study between al-ghazālī and fazlur Rahman. Afkar, 23(2), 275–310. https://doi.org/10.22452/afkar.vol23no2.8
Sifa, A. N. A. (2019). Tracing the Historical Roots and the Development of Islamic Epistemology from the Early to Modern Periods (A Study of Bayani, Burhani, and ‘Irfani). Proceeding of 3rd International Conference on Empowering Moslem Society in the 4 . 0 Industry Era, 3, 117–128. https://doi.org/10.24090/icms.2019.2380
Supena, I. (2015). Rekonstruksi Epistemologi Ilmu-Ilmu Keislaman. Penerbit Ombak.
Syarif, M. (2022). Pendekatan Bayani, Burhani dan Irfani dalam Pengembangan Hukum Islam. Jurnal Al-Mizan, 9(2), 169–187. https://doi.org/10.54621/jiam.v9i2.430
Utomo, S. T., & Mu’anayah, N. A. (2020). Epistemology of Islamic Education Al-Jabiri Perspective of the Conservative-Modernist-Neo Modernist Flow and Burhani-Bayani-Irfani. International Journal Ihya’ ’Ulum Al-Din, 22(2), 162–179. https://doi.org/10.21580/ihya.22.2.5673
Warsah, I. (2021). Jihad and Radicalism: Epistemology of Islamic Education at Pesantren Al-Furqan in Musi Rawas District. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 21(2), 152–169. https://doi.org/10.22373/jiif.v21i2.7683
Wijaya, A. (2017). Nalar Kritis Epistemologi Islam: Membincang Dialog Kritis Para Kritikus Muslim Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Thaha Husein, M. Abid Al-Jabiri. Kalimedia.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Benny Afwadzi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.